Eko menegaskan, model kepemimpinan era milenial yang saat ini ideal adalah tipe “Pemimpin yang melayani”. Selalu dekat dengan bawahan, memiliki inisatif proaktif, berani tampil di depan dan bertanggungjawab, melakukan anev dan perbaikan, serta motivator dan solutif.
Eko juga menjelaskan tentang bagaimana menjadi Pemimpin Millenial yang Visioner
Semangat kompetisi jangan SMOS, senang melihat orang susah, susah melihat orang senang.
“Menjadi pemimpin harus berbeda dari yang lain. Temukan solusi terbaik bagi anggota. Jangan terpaku pada hal hal yang sama. Kita harus berpikir jump out of the box, bukan out the box saja. Harus berani melompat dan melakukan terobosan baru,” jelasnya.
Menurut Pak Eko kalian bisa juga menggunakan moto pegadaian mengatasi masalah tanpa masalah, jadi misal ada anak buah disebuah instansi itu seharusnya memang lebih pintar dari pimpinannya. Karena Apa?
"Karena pemimpin saat ini juga harus menyiapkan calon pemimpin selanjutnya"
Untuk Generasi Milineal Mahasiswa kalian jangan hanya
komunikasi 1 arah melalui hape saja, karena itu yang akan membuat kalian lemah, sehingga menjadi persoalan tertentu.
Untuk di masa mendatang, lanjutnya, tantangan seorang mahasiswa kian besar menuju tantangan menuju Indonesia Emas 2045. Saat ini yang menjadi tantangan adalah krisis integritas dan tingginya angka korupsi (34,3%).
“Disinilah peranan seorang mahasiswa yang akan menjadi seorang pemimpin, wajib memiliki integritas yang tinggi, pemimpin bersih serta kompeten (31%). Ini seimbang,” katanya.
Dirinya berharap semua mahasiswa baru (maba) Universitas Indo Global Mandiri (IGM) dapat menjadi agen perubahan (agent of change) bagi bangsa dan negara. “Lakukan perubahan dari yang kecil terlebih dulu. Yang jelas harus bisa memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara,” pungkasnya. (andhiko tungga alam)